Shalat Tiang Agama
الصَّلاَةُ عِمَادُ الدِّيْنِ, مَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِّيْنَ, وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدَ هَدَمَ الدِّيْنَ
Shalat adalah tiang agama, barangsiapa yang mengerajakannya berarti dia telah menegakkan agama dan barangsiapa yang meninggalkannya berarti dia meruntuhkan agama. (Hadits ini Dhaif/lemah)
DHAIF. Sekalipun masyhur di kalangan para penceramah dan sering disampaikan dalam berbagai moment tentang topik pentingnya shalat dan kedudukannya dalam Islam.
Saya belum mendapatinya lafadz secara sempurna seperti di atas, hanya saja Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dalam Syu'abul Iman penggalan pertama yaitu
(الصَّلاَةُ عِمَادُ الدِّيْنِ) dari jalur Ikrimah bin Ammar dari Umar bin Khaththab secara marfu'.
Al-Baihaqi berkata menukil ucapan gurunya, Al-Hakim: "Ikrimah tidak mendengar dari Umar". Ibnu Shalah berkata dalam Musykil Al-Wasith: "Tidak dikenal". An-Nawawi berkata dalam At-Tanqih: "Munkar Bathil".
Cukuplah bagi kita sebagai penggantinya hadits yang diriwayatkan Ahmad 5/231, 237, Tirmidzi: 2616 dan Ibnu Majah: 3973 dengan sanad hasan dari Mu'adz bin Jabal.
فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ n: أَلاَ أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الأَمْرِ وَعَمُوْدِهِ وَذُرْوَةِ سَنَامِهِ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ! قَالَ n: رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ…
Rasulullah shallallahu 'alahi wassalam bersabda: Maukah aku khabarkan padamu tentang intisari perkara, tiangnya dan puncaknya? Saya berkata: Benar wahai rasulullah! Beliau menjawab: "intisari perkara adalah islam, tiangnya adalah shalat…"
Dan lihat pula Al-Maqashid Al-Hasanah: 632 oleh As-Sakhawi, An-Nafilah fi Al-Ahadits Adh-Dha'ifah wa Al-Bathilah no. 171 oleh Abu Ishaq Al-Huwaini dan Al-Fawaid Al-Majmu'ah hal. 27 no. 49 oleh Asy-Syaukani.
الصَّلاَةُ عِمَادُ الدِّيْنِ, مَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِّيْنَ, وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدَ هَدَمَ الدِّيْنَ
Shalat adalah tiang agama, barangsiapa yang mengerajakannya berarti dia telah menegakkan agama dan barangsiapa yang meninggalkannya berarti dia meruntuhkan agama. (Hadits ini Dhaif/lemah)
DHAIF. Sekalipun masyhur di kalangan para penceramah dan sering disampaikan dalam berbagai moment tentang topik pentingnya shalat dan kedudukannya dalam Islam.
Saya belum mendapatinya lafadz secara sempurna seperti di atas, hanya saja Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dalam Syu'abul Iman penggalan pertama yaitu
(الصَّلاَةُ عِمَادُ الدِّيْنِ) dari jalur Ikrimah bin Ammar dari Umar bin Khaththab secara marfu'.
Al-Baihaqi berkata menukil ucapan gurunya, Al-Hakim: "Ikrimah tidak mendengar dari Umar". Ibnu Shalah berkata dalam Musykil Al-Wasith: "Tidak dikenal". An-Nawawi berkata dalam At-Tanqih: "Munkar Bathil".
Cukuplah bagi kita sebagai penggantinya hadits yang diriwayatkan Ahmad 5/231, 237, Tirmidzi: 2616 dan Ibnu Majah: 3973 dengan sanad hasan dari Mu'adz bin Jabal.
فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ n: أَلاَ أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الأَمْرِ وَعَمُوْدِهِ وَذُرْوَةِ سَنَامِهِ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ! قَالَ n: رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ…
Rasulullah shallallahu 'alahi wassalam bersabda: Maukah aku khabarkan padamu tentang intisari perkara, tiangnya dan puncaknya? Saya berkata: Benar wahai rasulullah! Beliau menjawab: "intisari perkara adalah islam, tiangnya adalah shalat…"
Dan lihat pula Al-Maqashid Al-Hasanah: 632 oleh As-Sakhawi, An-Nafilah fi Al-Ahadits Adh-Dha'ifah wa Al-Bathilah no. 171 oleh Abu Ishaq Al-Huwaini dan Al-Fawaid Al-Majmu'ah hal. 27 no. 49 oleh Asy-Syaukani.